Bentuk – Bentuk Kerjasama, Paket Promo & Nilai Investasinya
Sponsor Tunggal (Blocking Time)
Pemasang iklan membayar untuk keseluruhan suatu program yang disiarkan dimana nama sponsor dapat menjadi nama program dan iklan/ spot yang diputar saat program disiarkan pun hanyalah milik sponsor tunggal. Program dapat berasal dari radio atau pemegang blocking time dan pesan yang hendak disampaikanpun disesuaikan dengan keinginan sponsor tunggal.
Sponsor Bersama (Air Time Sharing)
Hampir sama dengan bloking time, hanya saja pada kerjasama ini dapat mengakomodasi lebih dari satu sposor sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.
Iklan Partisipasi (Umum)
Kerjasama ini merupakan kerjasama yang umum dilakukan disejumlah media penyiaran dimana setiap iklan / promo disiarkan secara bergantian sesuai permintaan pemasang iklan.
Barter
Kerjasama yang dimaksud disini adalah pihak pemasang iklan tidak selalu harus kompensasi penyiaran iklannya dalam bentuk uang melaikan dapat berupa barang atau materi apa saja serta jasa promo lainnya yang nilainya sesuai dengan kesepakatan bersama. Misalnya : radio memberikan iklan gratis kepada pemasang iklan yang menyediakan produknya sebagai hadiah dari suatu program kuis atau suatu majalah / koran menyediakan halaman khusus untuk promo program radio dan sebagai kompensasinya radio memutar iklan gratis dari majalah/Koran tersebut.
Tarif Iklan & Biaya Produksi
Loose Spot | Tarif Iklan (Rp)/ Spot | ||
Prime Time | Reguler Time | Flat Time | |
Durasi 0 – 30 detik | 18.000,- | 9.000,- | 6.000,- |
Durasi 0 – 60 detik | 30.000,- | 15.000,- | 12.000,- |
Sponsor Program | Tarif |
Durasi 60 Menit Rp.2.500.000,-/ Show Durasi 30 Menit Rp.1.500.000,-/ Show |
Tarif |
Adlibs (60 detik) Rp. 50.000,-/Siar Time Signal (30 detik) Rp. 10.000,-/Siar Insert 10 Menit Rp.250.000,-/Siar |
Biaya Produksi | Tarif |
Dialog | Rp.500.000,- |
Monolog | Rp.350.000,- |
*)Biaya di atas sudah termasuk revisi 1x, jika iklan/spot hendak disiarkan keluar (radio lain) dikenai biaya tambahan sebesar satu juta rupiah. |
Tarif belum termasuk pajak.
Kenapa Radio Masih Menjadi Pilihan Tepat Untuk Periklanan?
Kebanyakan orang mendengarkan radio setiap hari, jika tidak setiap minggu.
Radio menjangkau orang-orang di tempat kerja dan mendengarkan radio pada saat-saat terakhir ketika mereka hendak membeli sesuatu.
Radio merupakan media lokal. Kekuatan radio muncul dengan adanya keterlibatan komunitas, topik-topik lokal, dan penyajian informasi untuk pendengar. Tak ada media lain yang mampu menyentuh konsumen seperti radio.
Radio bersifat intim. Radio adalah orang yang berbicara dengan orang lain. Bukankah demikian cara Anda mempengaruhi orang lain dalam kehidupan Anda, mengajaknya berbicara? Radio dapat menggunakan emosi jauh lebih baik daripada bentuk iklan di media lain. Emosilah yang mengendalikan keputusan kita saat membeli sesuatu. Dan “teater dalam benak” yang muncul saat mendengarkan radio, dan menciptakan skenario emosional yang menolong pesan dalam iklan Anda terhubung dengan pendengar.
Radio itu intrusif, mampu menyela hidup Anda. Dan tentu saja, intrusif tidak dalam arti yang negatif. Anda ingin iklan Anda yang “menyerang” orang itu diperhatikan, bukan? Berdasarkan kemudahan untuk dibawa kemana-mana (rata-rata ponsel dan mp3 player dilengkapi radio, jangan bayangkan mengusung boombox di pundak Anda), radio sangat intrusif. Kami dapat membawa pesan Anda kepada orang-orang dimana pun mereka berada. Di dalam mobil, di atas motor, di halaman, di garasi, di jalanan saat jogging, bahkan di kamar mandi dan kamar tidur. Radio mengikuti orang-orang kemanapun mereka pergi dan memberikan pengaruh saat mereka sedang menjalani kesibukan.
Radio lebih dari sekedar kabar dari mulut ke mulut. Kami sering mendengar orang menyebutkan bahwa iklan terbaik adalah "word of mouth", alias dari mulut ke mulut. Kami tidak meragukan bahwa pelanggan yang puas sangat berharga bagi bisnis Anda. Tapi coba pikir, Kapan terakhir Anda memberitahukan 10 orang teman mengenai pelayanan baik atau pengalaman membeli yang menyenangkan yang Anda alami? Tampaknya kita lebih banyak saling berbagi pengalaman buruk, ya? Lagipula, sangat manusiawi untuk meminta simpati. Tapi bagaimana jika Anda dapat memberitahukan pelanggan potensial Anda mengenai pengalaman menyenangkan berurusan bisnis dengan Anda? Radio melakukan hal itu. Andalah yang mengontrol dan mengatur pesan Anda. No bad word mouth here.
Radio biasanya menghabiskan ongkos lebih murah daripada media lain. Dengan 500 ribu rupiah yang Anda habiskan untuk sebuah iklan kecil di surat kabar, Anda bisa mendapatkan antara 10-33 buah iklan di radio kami. Satu impresi vs 33? Tak masuk akal…
Radio merupakan kendaraan yang tepat untuk menuju target demografis yang spesifik. Bicaralah pada pelanggan Anda yang khusus. Pria atau wanita. Lulusan sekolah menengah atau lulusan sekolah tinggi. Tua atau muda. Radio mempermudah Anda secara efisien untuk menjangkau lebih efektif siapa kiranya yang akan membeli apa yang Anda jual. Beberapa jenis media – seperti suratkabar – menawarkan pendekatan massa dalam jumlah besar. Tapi apa gunanya menghabiskan uang untuk mencapai orang-orang yang takkan merespon tawaran Anda? Satu lagi, pendengar radio bisa bersikap sangat loyal pada stasiun pilihannya.
Radio merespon kebutuhan Anda. Lebih cepat dan mudah bagi kami untuk mengubah pesan iklan Anda dibanding kebanyakan media lain. Coba pikir, berapa lama perusahaan yang menangani billboard Anda akan mengganti yang sudah terpasang ketika Anda munculkan ide pesan iklan yang baru?